Mengenal Ataksia, Penyakit yang Mengganggu Gerakan Tubuh

Pernahkah Anda tiba-tiba mengalami kesulitan koordinasi gerak tubuh dan perubahan dalam cara berjalan? Jika iya, Anda harus segera periksakan diri ke dokter. Karena, dua hal tersebut adalah salah satu dari gejala khas penyakit ataksia. 

Ataksia adalah Poker Online Terpercaya gangguan neurologis yang disebabkan oleh masalah pada otak dan sistem keseimbangan dan koordinasi. Kondisi ini akan membuat seseorang kesulitan untuk mengendalikan gerakan tubuhnya, baik saat berbicara, gerakan mata, kemampuan menelan, berjalan, mengambil benda, dan gerakan sadar lainnya.

Kini telah ditemukan sekitar 100 jenis ataksia yang berbeda, jenis-jenis tersebut dibagi berdasarkan apa saja penyebab dan bagian tubuh yang terganggu. Di Indonesia, jumlah penderita ataksia diperkirakan kurang dari 500 orang, sedangkan di Amerika penderita ataksia mencapai 150.000 orang. Bagaimanapun, penyakit ataksia perlu Anda waspadai.

Jenis-jenis ataksia
Ataksia bisa terjadi pada beberapa area dalam sistem saraf pusat. Berdasarkan lokasi kerusakan, ataksia terbagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut:

• Ataksia sensorik, ialah gangguan koordinasi akibat terdapatnya gangguan pada sistem somato sensorik (sistem saraf yang mengatur rasa getar/posisi). Koordinasi gerakan yang normal pada saat berjalan masih dapat dilakukan dengan mata terbuka, karena dengan bantuan penglihatan dapat membantu gerakan. Pada saat mata tertutup/ruangan gelap, individual pada ataksia sensorik tidak mengetahui dimana posisi anggota gerak, sehingga gaya berjalan tidak stabil (seperti berjalan pada bantal).

• Ataksia vestibular, ialah kerusakan yang terjadi pada sistem vestibular di telinga bagian dalam. Sistem vestibular sendiri berfungsi untuk mengatur gerakan kepala, keseimbangan tubuh, serta mempertahankan postur tubuh dalam sebuah ruang (spasial). Biasanya, gangguan sistem vestibular ditandai dengan rasa atau sensasi pusing berputar (vertigo).

• Ataksia serebelum (otak kecil), ialah kondisi ketika kerusakan terjadi pada serebelum atau otak kecil yang berperan dalam keseimbangan atau koordinasi. Untuk ataksia serebelum, gejalanya ditandai dengan adanya perubahan gaya berjalan, koordinasi tangan dan kaki, tremor, dan berbicara cadel.

This post was written by
Comments are closed.